Selasa, 10 Maret 2015

OBJEK WISATA

Lokasi dan Objek Wisata


                Memasuki kawasan TNGGP dapat ditempuh melalui enam pintu masuk yaitu Cibodas dan Gunung Putri (Kabupaten Cianjur), Selabintana dan Situgunung (Kabupaten Sukabumi), Bodogol dan Cisarua (Kabupaten Bogor). Tiga pintu masuk melalui akses menuju puncak gunung yaitu Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana, sedangkan tiga pintu masuk lainnya merupakan pintu masuk ke lokasi rekreasi, yaitu Danau Situgunung, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol (PPKAB),                                   dan Bumi Perkemahan Bobojong di Cisarua.

Objek Wisata

  • Air terjun Ciwalen
    Pengunjung akan menikmati pemandangan hutan hujan tropis pegunungan disekitar air terjun. Suasana yang alami dengan keragaman flora dan fauna, bentang alam yang unik, batuan tebing dengan arsitektur yang menarik merupakan daya tarik tersendiri. Fasilitas yang tersedia yaitu jalur setapak, display interpretasi dan education centre.
  • Telaga Biru
    Telaga ini memiliki perubahan warna yang dramatis. Kadang kelihatan berwarna hijau,kecoklatan, kadang berwarna biru, tergantung siklus pertumbuhan alga yang tumbuh di telaga. Memiliki kedalaman air rata-rata 2 m,dengan luas telaga ± 500 m2. Fasilitas yang tersedia yaitu plaza dan gazebo untuk tempat istirahat pengunjung. Sepanjang perjalanan pengunjung dapat menikmati panorama alam yang indah,suara air dengan kesejukan yang alami.
  • Rawa Goyanggong
    Rawa ini terbentuk dari bekas kawah mati yang kemudian menampung aliran air dari tempat yang lebih tinggi.erosi tanah telah menyebabkan sedimentasi lumpur untuk tumbuhnya berbagai jenis rumput-rumputan,terutama rumput Goyanggong yang mendominasi rawa ini. Daerah ini merupakan daerah jelajah Macan Tutul (Panthera pardus) dan sebagai tempat pengamatan burung (Bird Watching). Ketika cuaca cerah,kita dapat melihat puncak Gunung Gede dengan jelas dan mencium aroma belerang.
  • Air Terjun Cibeureum
    Tiga buah air terjun dapat dinikmati oleh pengunjung di lokasi ini yaitu air terjun cidendeng. Cikundul dan Cibeureum. Lokasi air terjun ini sangat populer bagi pengunjung, tempatnya cukup luas dan sangat baik bagi rekreasi.Dinding air terjun ini banyak ditumbuhi oleh lumut berwarna merah (Spagnum gedeanum) yang meyebabkan warna air terlihat kemerah-merahan,sehingga air terjun ini dinamai air terjun Cibeureum. Lumut ini merupakan endemik daerah Jawa Barat.sehabis hujan pengunjung mecium aroma tanah hutan hujan tropis dengan suara katak,salah satunya katak Leptophryne Cruentata yang merupakan katak endemik dan masuk daftar merah IUCN sabagai kaategori terancam punah.
  • Rawa Denok
    Rawa Denok merupakan ekosistem rawa pegunungan yang unik dengan ukuran 5 x 5 m2. Disekitar rawa ini terdapat sumber air panas yang masih alami dengan suhu sekitar 60oC. Mengingat belum banyaknya penelitian di rawa ini, maka informasi tentang ekosistem unik ini belum banyak diketahui.
  • Air Panas
    Air panas ini bersumber dari dalam kawah dengan temperatur yang mencapai 75oC. Air ini dipanaskan oleh lava yang berada di bawah permukaan tanah yang menalir sejak letusan Gunung Gede pada tahun 1747. Terdapat sejenis alga yang bertahan hidup dan beradaptasi pada air panas dengan kandungan sulfur tinggi. Satwa yang dapat ditemui yaitu jenis-jenis burung. Fasilitas yang tersedia yaitu Gazebo, MCK. Tersedia kawat pengaman bagi pengunjung untuk melintas, tetapi tetap dibutuhkan kehati-hatian karena lokasi ini sangan licin.
  • Kandang Batu
    Merupakan tempat transit bagi pendaki sebelum menuju kandang badak, yang biasanya menjadi alternative bagi pendaki untuk bermalam. Tersdia sumber air bersih dan fasilitas lain yaiutu pos jaga dan MCK. Dinamakan kandang batu karena di lokasi ini masih dijumpai batuan yang berasal dari letusan gunung gede.
  • Kandang Badak
    Lokasi ini merupakan peralihan tipe hutan dari Montana ke sub Alpine. Dengan hamparan yang agak datar, lokasi ini juga merupakan tempat altrnatif untuk beristirahat sambil bermalamdan pengunjung diijinkan membuka tenda pada areal 2 ha. Fasilitas yang tersedia yaitu, pos jaga,sumber air dan MCK. Lokasi ini merupakan persimpangan antara puncak Gunung Pangrango dan Puncak Gunung Gede. Jalur pendakian mulai terpisah, kearah kanan merupakan jalur menuju puncak Gunung Pangrango, sedangkan kea rah kiri menuju puncak Gunung Gede.
  • Puncak dan Kawah Gunung Gede
    Dipuncak Gunung Gede pengunjung dapat merasakan sejuknya hawa pegunungan dan hamparan tumbuhan Cantigi Gunung (Vaccinium varingaefolium) sebagai pelindung dari hembusan angina yang cukup kencang. Pemandangannya begitu indah dan menakjubkan dari segala penjuru. Pendaki juga bisa menikmati panorama Gunung Pangrango dan Gunung Salak. Dari puncak Gunung Gede pendaki juga bisa menikmati keindahan alam Cibodas, Alun-alun Suryakencana, bahkan laut Sukabumi.
    Puncak Gunung, mendekati mulai tercium aroma belerang yang berasal dari empat kawah semi aktif yaitu Kawah Ratu, Kawah Lanang, Kawah Wadon dan Kawah Baru. Kawah Ratu dengan lebar 300 meter dan kedalaman  ± 150 meter merupakan kawah terbesar. Saat musim hujan sebagian dari Kawah Ratu terisi aiar yang bewarna kehijauan, sehingga kelihatan seperti danau. Lokasi kawah yang berdekatan dengan keadaan kawah yang khas merupakan atraksi geologi yang menarik. Disarankan kepada pengunjung untuk berhati-hati ketika melihat kebawah.
  • Puncak Gunung Pangrango
    Pemandangan yang indah disertai perjalanan yang menantang, menjadikan puncak Gunung Pangrango sebagai alternatif pendakian selain ke puncak Gunung Gede. Di lokasi ini dapat ditemukan tumbuhan berbunga seperti anggrek. Dari puncak Gunung Pangrango dapat diteruskan perjalanan ke alun-alun Mandalawangi yang berjarak ±1 km.



PAKET WISATA



Menuju Pesona Air Terjun :

  • Menyimak informasi dari slide show dan buku informasi
  • Temu pohon
  • Berkenalan dengan satwa
  • Menikmati keindahan alam
  • Menikmati indahnya air terjun

    Menjelajah di Ketinggian Berkabut :

  • Menikmati kehangatan air panas
  • Melihat kawah Gunung Gede
  • Menyaksikan matahari terbit
  • Berdiri diatar permadani bunga abadi
  • Membedakan tipe vegetasi pohon pegunungan
  • Berkemah di hutan

Patroli Bersama Polhut :

  • Bekenalan dengan polhut
  • Ikut berpatroli dengan polhut : penghadangan,penanganan pelanggar,penyuluhan,penanganan barang bukti,dll
  • Berkemah di hutan
  • Menikmati keindahan dan keunikan potensi hutan hujan pegunungan


Eksplorasi Macan Tutul :

  • Mengamati macan tutul,misalnya dengan mencari dan mengukur jejak dAi tanah atau bekas cakaran di pohon membuat cetakan jejak kaki di lantai hutan mengintip sarang/tempat beristirahat macan,dll
  • Berkemah sambil menikmati keindahan hutan

Eksplorasi Elang Jawa :

  • Belajar memperhatikan ciri dan karakter Elang Jawa untuk membedakan dengan jenis Elang yang lain 
  • Mengamati langsung perilaku terbang, makan dan Repreduksi
  • Mengamati habitat dan mencari sarang
  • Menikmati keindahan dan keunikan hutan hujan tropis

Eksplorasi Owa Jawa :

  • Mendengar nyanyian Owa Jawa di pagi dan senja hari
  • Mencari keberadaan satwa dengan petunjuk suara
  • Mengamati aksi Owa Jawa di hutan
  • Berkemah di hutan

Kemah Konservasi :

  • Panduan serja
  • Menyibak kehidupan di Sungai dan lantai hutan
  • Berjalan pada titian canopy dan turun tebing
  • Pesta kebun
  • Ice breaking
  • Berkemah di hutan
  • Menyongsong fajar

School Visit :

  • Kegiatan wisata alam dengan latar belakang pendidikan yang di kemas dalam permainan yang mengasyikan, seperti : Blind walk,Palet warna,Camera hidup,Peta suara,Temu pohon, Ice breaking,dll.

FASILITAS WISATA

Asrama :
  • Kapasitas 5 kamar
  • Harga Rp. 850.000,-
 Pondok Bambu Puspa :
  • Kapasitas 3 Kamar
  • Harga Rp. 800.000,-
Pondok Bambu Rasamala :
  • Kapasitas 2 Kamar
  • Harga Rp. 700.000,-
Pondok Selaras (Rumah Hutan) :
  • Kapasitas 5 Kamar
  • Harga Rp. 450.000 s.d 800.000,-
Wisma Cantigi :
  • Kapasitas 3 Kamar
  • Harga Rp. 700.000,-
Wisma Edelweiss :
  • Kapasitas 5 Kamar
  • Harga Rp. 850.000,-
Wisma Saninten :
  • Kapasitas 2 Kamar
  • Harga Rp. 600.000,-

Sabtu, 07 Maret 2015

Sekilas Tentang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango


Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) mempunyai peranan yang penting dalam sejarah konservasi di Indonesia. Ditetapkan sebagai taman nasional pada tahun 1980. Dengan luas 22.851,03 hektar, kawasan Taman Nasional ini ditutupi oleh hutan hujan tropis pegunungan, hanya berjarak 2 jam (100 km) dari Jakarta. Di dalam kawasan hutan TNGGP, dapat ditemukan “si pohon raksasa” Rasamala, “si pemburu serangga” atau kantong semar (Nephentes spp); berjenis-jenis anggrek hutan, dan bahkan ada beberapa jenis tumbuhan yang belum dikenal namanya secara ilmiah, seperti jamur yang bercahaya. Disamping keunikan tumbuhannya, kawasan TNGGP juga merupakan habitat dari berbagai jenis satwa liar, seperti kepik raksasa, sejenis kumbang, lebih dari 100 jenis mamalia seperti Kijang, Pelanduk, Anjing hutan, Macan tutul, Sigung, dll, serta 250 jenis burung. Kawasan ini juga merupakan habitat Owa Jawa, Surili dan Lutung dan Elang Jawa yang populasinya hampir mendekati punah. Ketika anda hiking di kawasan TNGGP, anda dapat menikmati keindahan ekologi hutan Indonesia.
Sebagai kawasan wisata dan rekreasi, saat akhir minggu (Sabtu dan Minggu) dan hari libur, kawasan wisata Cibodas dan Kebun Raya Cibodas akan diramaikan oleh pengunjung yang membeli suvenir dan oleh-oleh berupa sayuran dan buah-buah segar dengan harga terjangkau dari pasar wisata di Cibodas.
Nikmati liburan anda di kawasan taman nasional, dengan indahnya pesona alam pegunungan, menyegarkan diri anda setelah hari-hari yang sibuk, dan anda dapat belajar tentang alam dan ekosistem alam.
Mari bersama-sama melestarikan alam yang sangat berharga ini dan mewariskannya kepada generasi yang akan datang!!!
Iklim
Ada dua iklim yaitu musim kemarau dari bulan Juni sampai Oktober dan musim penghujan dari bulan Nopember ke April.
Selama bulan Januari sampai Februari, hujan turun disertai angin yang kencang dan terjadi cukup sering, sehingga berbahaya untuk pendakian. Hujan juga turun ketika musim kemarau, menyebabkan kawasan TNGP memiliki curah hujan rata-rata pertahun 4000 mm.
Rata-rata suhu di Cibodas 23°C, dan puncak tertinggi berada pada 3000 m dpl. Jika anda mendaki, persiapkan diri anda terhadap cuaca dingin karena angin semakin kencang di puncak gunung, dan suhu akan turun sampai 5° C.
Pengelolaan Kawasan
TNGGP merupakan salah satu dari 5 taman nasional yang dideklarasi oleh Pemerintah Indonesia tahun 1980, dan sampai tahun 2007 sudah 50 taman nasional dibentuk oleh Pemerintah di seluruh Indonesia. Seperti halnya kawasan konservasi lainnya di Indonesia, pengelolaan kawasan TNGP merupakan tanggungjawab dari Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, Departemen Kehutanan.
Secara administratif, kawasan TNGP berada di 3 kabupaten (Bogor, Cianjur dan Sukabumi) Propinsi Jawa Barat. Kantor pengelola yaitu Balai Besar TNGGP berada di Cibodas, dan dalam pengelolaannya dibagi menjadi 3 (tiga) Bidang Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (Bidang PTN Wil), yaitu Bidang PTN Wil I di Cianjur, SBidang PTN Wil II di Selabintana-Sukabumi, danBidang PTN Wil III di Bogor, dan 6 (enam) Seksi Pengelolaan Taman Nasional Wilayah (SPTN Wil) dan 22 (dua puluh dua) resort Pengelolaan Taman Nasional Wilayah dengan tugas dan fungsi melindungi dan mengamankan seluruh kawasan TNGGP dalam mewujudkan pelestarian sumberdaya alam menuju pemanfaatan yang berkelanjutan.

Adopsi Pohon


Adopsi Pohon
Dalam rangka merestorasi hutan, khususnya di areal perluasan Taman Nasional, maka kami tengah mengembangkan sebuah program Adopsi Pohonyang akan melibatkan masyarakat dan ANDA di dalam pelaksanaan kegiatannya. Program Adopsi Pohon dikembangkan bekerjasama antara: Konsorsium GEDEPAHALA [gede pangrango halimun salak],Conservation International Indonesia, TN Gunung Gede Pangrango dan TN Gunung Halimun Salak serta kelompok masyarakat sekitar.
Pada saat ini ada semacam 2 jenis adopsi:
  1. Lembaga/ Korporasi (minimum 3 hektar untuk 3 tahun)
  2. Perorangan (minimum 1 pohon untuk 3 tahun)
Silahkan klik link (tautan) di bawah ini untuk informasi lebih lanjut.
Anda yang ingin berpartisipasi bisa langsung menghubungiConservation International Indonesia:
  • Anton Ario 0251 822 4963
Anda juga bisa bergabung dalam program Adopsi Pohon melalui mitra kami 89.2 FM Green Radio
To improve the condition of the National Park, tree adoption program is needed to be developed by involving the local community in the program implementation.
Please click the link below for further information.
Tree Adoption Program - Program Adopsi Pohon | PDF Format (294 KB)

ADOPTER update

  1. PDI Perjuangan | 10 hektar - Resort Bodogol, BPTN Wilayah III Bogor, TNGGP | mulai Januari 2008
  2. 89,2 FM Green Radio | 10 hektar - Resort Sarongge, BPTN Wilayah I Cianjur, TNGGP | mulai Mei 2008
  3. PeoplewhoCare - PwC | 3 hektar - Resort Sarongge, BPTN Wilayah I Cianjur, TNGGP | mulai Juni 2008
  4. Menteri Keuangan - Sri Mulyani | 3 hektar - Resort Bodogol, BPTN Wilayah III Bogor, TNGGP | segera
  5. Menteri Perdagangan - Mari E. Pangestu | 3 hektar - Resort Bodogol, BPTN Wilayah III Bogor, TNGGP | segera
  6. Menteri Pemberdayaan Perempuan - Meutia Hatta | 3 hektar - Resort Bodogol, BPTN Wilayah III Bogor, TNGGP | segera
  7. Menteri Kesehatan - Siti Fadila Supari | 3 hektar - Resort Bodogol, BPTN Wilayah III Bogor, TNGGP | segera
  8. Deputi BI - Miranda Gultom | 3 hektar - Resort Bodogol, BPTN Wilayah III Bogor, TNGGP | segera
  9. Anda ?

Info Pengunjung

Obyek yang Dapat Dilihat di TNGGP
Di kawasan TNGP, pengunjung dapat melihat dan menikmati air terjun, telaga kecil, sungai yang mengalir deras, dan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan pegunungan rendah atau kesunyian dari hutan pegunungan yang rapuh. Bagi siapa yang ingin mendaki ke puncak, akan disuguhi pemandangan menakjubkan dari kawah-kawah semi aktif dengan keperkasaan dinding-dinding kawah, atau menikmati kelembutan dari rerumputan pegunungan.
Aktivitas di TNGGP
Di kawasan TNGP, pengunjung dapat melihat dan menikmati air terjun, telaga kecil, sungai yang mengalir deras, dan kekayaan keanekaragaman hayati di hutan pegunungan rendah atau kesunyian dari hutan pegunungan yang rapuh. Bagi siapa yang ingin mendaki ke puncak, akan disuguhi pemandangan menakjubkan dari kawah-kawah semi aktif dengan keperkasaan dinding-dinding kawah, atau menikmati kelembutan dari rerumputan pegunungan.
Akomodasi
TNGGP memiliki penginapan dan melayani katering (makan pagi, siang dan malam, termasuk snack) bagi pengunjung yang tinggal di penginapan TNGGP. Namun, dapat melayani katering bagi pengunjung yang tinggal bukan di penginapan TNGGP. Katering dilayani oleh Dharma Wanita Balai Besar TNGGP dengan menu khas Sunda dengan harga bersaing.
Disekitar TNGGP banyak homestay, penginapan, villa dengan harga bersaing.

Aksesibilitas ke TNGGP
Ada 6 pintu wisata menuju kawasan TNGGP yaitu: Cibodas, Gunung Putri, Bodogol, Cisarua, Selabintana dan Situgunung.
Kantor Balai TNGGP, pusat informasi (visitor center) dan tempat pendaftaran pendakian berlokasi di Cibodas.
Peta Akses Pendakian Gunung Gede Pangrango
Pintu masuk Cibodas, Gunung Putri dan Selabintana merupakan akses utama menuju puncak Gunung Gede dan Pangrango. Pintu masuk Situgunung merupakan pintu menuju Danau Situgunung yang sangat sesuai untuk rekreasi keluarga. Sedangkan, Pusat Pendidikan Konservasi Alam Bodogol dengan jembatan kanopi sepanjang 400 m memiliki daya tarik bagi pengunjung dan masyarakat umum yang ingin berekreasi dengan merasakan keindahan hutan hujan tropis. Cisarua juga pintu masuk yang dekat dari Jakarta, mempunyai fasilitas untuk kemping yang cocok bagi keluarga, anak sekolah dan kelompok pecinta alam.
Pintu Masuk Dengan Mobil Pribadi Dengan Transportasi Umum
Cibodas
Berjarak 100 km dari Jakarta. Dapat ditempuh melalui Jalan Tol Jagorawi dan keluar di Tol Ciawi. Di pertigaan Ciawi, ambil jurusan Puncak – Bandung. Setelah 7,6 km dari Puncak Pass Hotel, setelah Outlet DSE, belok ke kanan tepat pada pertigaan di Paragajen (Papan Nama Taman Nasional Gunung Gede Pangrango ada disebelah kiri jalan). Jalan lurus kira-kira 3 km dan sampai pada portal pintu Gerbang Wisata Cibodas, dan disini ada restribusi (mobil dan kendaraan roda dua Rp.3000,- dan setiap penumpang Rp. 1000,-/orang). Tidak jauh dari portal ini, anda menemukan kantor Taman Nasional Gunung Gede Pangrango disebelah kanan. Dengan bis umum dari Bogor – Bandung, Jakarta – Bandung yang lewat Puncak. Turun di Pertigaan di Paragajen, dekat Outlet DSE. (Pertigaan ini disebut Pertigaan Cibodas, dan papan nama TNGP disebelah kiri jalan). Dari pertigaan, anda naik angkot warna kuning (Cibodas, Rarahan) dengan ongkos Rp. 2000 per orang sampai di pintu gerbang TNGP. Tarif ojek sampai ke pintu gerbang kantor TNGP Rp. 6000,-.
Guung Putri Terletak 15 km dari Cibodas. Pengunjung dapat menuju lokasi ini dari Cipanas dengan jarak kira-kira 7 km. Lokasi Kemping Bobojong di Gunung Putri berjarak 1 km jalan kaki dari terminal angkot di Gunung Putri. Pengunjung harus naik angkot dari terminal Cipanas ke Gunung Putri dengan ongkos Rp. 3000,- /orang.
Selabintana Berjarak 10 km atau 30 menit dari Sukabumi, melewati jalan perkebunan teh dan kebun sayur. Pintu masuk Selabintana yaitu di Pondok Halimun berada di Cipelang. Dari terminal bis Sukabumi dengan minibus menuju pusat kota dan kemudian ganti kendaraan dengan minibus yang menuju Pondok Halimun.
Situgunung
Pintu masuk Situgunung terletak kira-kira 70 km atau 1.5 jam dari Bogor. Dari Bogor, ambil jurusan Sukabumi dan kemudian berbelok di Cisaat menuju Situgunung. Situgunung terletak di sebelah selatan kawasan Taman Nasional. Akses cukup bagus. Dari Jakarta atau Bogor, ambil bis jurusan Jakarta – Sukabumi – Cisaat. Jika dari terminal Sukabumi, naik minibus yang menuju Cisaat, dan sampai di Cisaat, ambil minibus menuju Situgunung, yang berjarak 10 km.
Bodogol
Dari Bogor ke pintu masuk Bodogol, ambil jurusan Sukabumi dan turun di Lido (kira-kira 25km). Dari Lido menuju desa Bodogol kira-kira 4km, dan dari desa Bodogol menuju PPKAB kira-kira 3 km melalui jalan berbatu, dan disarankan menggunakan kendaraan roda 4 dengan gardan ganda. Dengan menggunakan bis atau mini bus dari Bogor dengan ongkos Rp. 5,000-/orang. Dari Lido anda dapat menggunakan motor ojek menuju resort Bodogol dengan ongkos Rp. 5,000-/orang. Dari resort Bodogol, anda dapat mengunakan ojek sampai PPKAB.
Cisarua
Pintu gerbang Cisarua berjarak kira-kira 14 km atau 20 menit dari Ciawi dengan mobil. Menuju pintu gerbang akses cukup bagus dengan jalan aspal. Dari Ciawi, gunakan minibus menuju terminal Pasir Muncang, dan dari terminal ini sewa ojek menuju pintu masuk Cisarua.
Catatan:
Informasi diatas berdasarkan kondisi Januari 2007, dan hanya merupakan referensi. TNGGP tidak akan bertanggungjawab bila ada perubahan rute, harga dan kondisi lainnya.
Copyright 2007 Gunung Gede Pangrango National Park [TNGGP]